Fungsi Geotextile Woven pada Bidang Konstruksi

Geotextile adalah lembaran-lembaran material sintetik yang mempunyai pori-pori yang sangat kecil sehingga mampu memisahkan air dari partikel-partikel tanah yang sangat kecil. Material ini biasanya dimanfaatkan sebagai stabilisator, separator, dan filter untuk berbagai jenis proyek konstruksi yang biasanya dikerjakan oleh para lulusan teknik sipil. Fungsi geotextile inilah yang kemudian menjadikan geotextile ini sebagai bagian dari bahan yang sangat penting untuk perkuatan tanah.

Geotextile terbagi menjadi dua jenis, yaitu geoetextile woven dan geotextile nonwoven. perbedaan geotextile woven dan non woven terletak dari bentuk serat bahan yang membentuknya, sedang manfaat atau fungsi kurang lebih sama.

Geotextile Woven

Geotextile woven sering disebut dengan istilah geoetxtile anyam karena serat bahan pembentuknya dibuat dalam bentuk anyaman. Material geotextile woven ini biasanya dibuat dari bahan dasar PP alias Polyproplyene, atau terbuat dari bahan dasar PET alias Polyester. 

Sekilas, lembaran geotextile woven ini sangat mirip dengan karung beras. Hanya saja material ini memiliki kualitas peregangan yang sangat baik. Material geotextile woven ini juga tidak mudah sobek dan rusak sehingga sangat awet sampai puluhan tahun. 

Fungsi Geotextile Woven

Ada beberapa fungsi geotextile woven dalam bidang konstruksi, yaitu fungsi perkuatan tanah, khususnya pada lapisan tanah dasar; dan fungsi separator. 

Fungsi Perkuatan Tanah

Tanah yang bertekstur lunak akan sulit dijadikan sebagai dasar atau fodasi proyek konstruksi besar seperti proyek pembuatan jalan raya, jalur kereta api, dan lain sebagainya. Namun kondisi tanah yang lunak seperti ini dapat diatasi dengan pemasangan material geotextile woven.

Aplikasi material geotextile woven pada bagian atas lapisan tanah dasar yang lunak dapat mencegah tanah mengalami penurunan atau pergeseran ketika mendapat beban yang sangat besar dari materia urugan.

Akan berbeda kondisinya jika lembaran material geoetxtile woven ini dipasang di atas lapisan tanah dasar yang lunak. Lembaran material geotextile woven ini mampu menyalurkan beban dari material timbunan yang ada di atasnya. Dampak baiknya, penurunan permukaan tanah dapat dicegah.

Metode Pemasangan Geotextile Woven 

Metode pemasangan geotextile woven ini tentu berbeda-beda, wajib disesuaikan dengan kondisi tanah dan tujuan pemasangan. Misal, geotextile woven yang difungsikan sebagai separator, metode pemasangannya dilakukan dengan cara meletakan lembaran geotextile di antara lapisan tanah dasar yang lunak dan material timbunan. Fungsi semacam ini juga disebut fungsi tulangan. 

Ada juga metode pemasangan geotextile woven di mana pada bagian ujung lembaran geotextile dilipat ke arah dalam atau belakang untuk mencegah lereng dari risiko longsor. Geotextile woven juga dapat berperan sebagai bantalan. Bantalan ini berisi tanah untuk meratakan beban. 

Ada juga metode pemasangan material geotextile woven yang memang sengaja dibuat dalam posisi sedikit tegak agar sebuah lereng tidak mudah longsor. Pada tiang-tiang berbobot besar dan ketinggian yang mencapai puluhan meter, agar tiang-tiang ini tetap stabil, pada bagian dalam tanah dipasang material geotextile, terutama pada bagian kolom antar tiang. 

Susunan rakit tulangan yang terbuat dari material geotextile woven ini bertujuan untuk mengurangi beban tanah, terutama pada bagian pondasi, dari beratnya beban material timbunan.

Fungsi sebagai Separator

Peletakan lembaran material geotextile woven di antara lapisan tanah dasar yang lunak dan material timbunan disebut fungsi geotextile woven sebagai separator sekaligus sebagai filter. Anda yang menggeluti bidang teknis sipil pastinya tahu bahwa geotextile woven ini memiliki pori-pori yang sangat kecil. 

Air yang mengalir di atasnya dapat tembus dan masuk ke dalam lapisan tanah terdalam, sedangkan partikel-partikel tanah tidak dapat menembus melalui pori-pori ini, sehingga partikel tanah timbunan ini tidak akan bercampur dengan lapisan tanah dasar yang lunak. Alhasil, runtuhnya lapisan perkuatan pun dapat dicegah. 

Klasifikasi Material Geotextile 

Selain dibagi menjadi 2 jenis, masing-masing jenis ini juga diklasifikasikan lagi menjadi 3,yaitu geotextile kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Perbedaan pada tiap kelas ini dapat kita jumpai pada spesifikasi yang sudah disesuaikan dengan standard Kementerian Pekerjaan Umum. 

Belum lama ini cukup banyak infomasi yang beredar mengenai ketentuan standard klasifikasi kelas produk geotextile. Informasi ini banyak yang kurang tepat karena standard yang digunakan sebagai acuan adalah standard yang didasarkan pada gramasi produk geotextile itu sendiri. 

Namun jika kita ingin memakai standard yang sesuai dengan ketentuan Kementerian Pekerjaan Umum, standard acuannya bukan pada gramasi, melainkan berdasarkan pada kualitas kekuatan yang mampu ditopang oleh material geotextile.

Setelah mengetahui informasi singkat tentang fungsi geotextile woven pada proyek-proyek konstruksidi atas, semoga Anda, para pembaca, dapat bertambah lagi wawasannya, terutama wawasan seputar geotextile dan cara mengaplikasikannya.

Jangan lupa untuk memilih produk geotextile yang berkualitas agar finishing-nya pun memuaskan. Pastikan juga untuk memilih suplier atau distributor yang tepat; akan lebih baik lagi jika anda menjumpai suplier atau distributor yang berkualitas  tapi berani jual geotextile woven murah seperti situs distributor Mega Abadi Perkasa