Cara Plester Tembok Profesional – Mengetahui cara melakukan plesteran tembok yang tepat dapat menghasilkan dinding atau tembok yang mulus dan bebas cacat, sehingga proses pengecatan akan menjadi lebih mudah dan rumah atau bangunan Anda akan terlihat sempurna. Selain itu, teknik plester yang benar juga sangat penting jika ingin memperbaiki bagian tembok yang berlubang.
Hanya dengan melakukan plesteran yang baik, tembok akan kembali terlihat seperti baru tanpa adanya tanda-tanda perbaikan. Oleh karena itu, mari kita pelajari bersama-sama teknik plesteran tembok yang benar untuk memastikan hasil akhir yang memuaskan.
Cara Plester Tembok yang Baik dan Benar
Dalam proses pembuatan tembok, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui, salah satunya adalah melakukan plesteran pada tembok untuk mendapatkan hasil akhir yang rapi dan estetis sebelum akhirnya diwarnai atau dicat. Proses plesteran ini memegang peranan penting dalam menciptakan permukaan tembok yang halus dan sesuai dengan keinginan.
Meskipun sebenarnya cara plester tembok tidak terlalu sulit, namun Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini agar hasilnya lebih maksimal. Pertama-tama, pastikan bahwa Anda sudah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti pasir, semen, alat pengaduk dan pengayak, benang, paku, palu, triplek, kayu yang lurus, meteran, ember, roskam, jidar, dan kertas semen.
Jika sudah siap dengan alat dan bahan, mari kita mulai proses memplester tembok.

1. Persiapkan Dinding Bata
Pastikan bahwa dinding bata telah dipersiapkan dengan baik sebelum dilakukan pengelesteran. Dinding bata yang telah siap untuk dilapisi plester adalah dinding yang telah sepenuhnya kering, dengan lubang ventilasi, pipa kabel, pipa air, stop kontak, dan jalur instalasi lainnya telah dipersiapkan dengan baik.
Jika tidak dipersiapkan dengan benar, hal ini dapat menyebabkan kerugian di kemudian hari jika harus melubangi dinding kembali untuk keperluan tersebut. Oleh karena itu, pastikan untuk mempersiapkan dinding bata dengan baik sebelum melakukan pengelesteran agar hasilnya maksimal dan tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari.
2. Bersihkan Dinding
Pastikan area dinding bebas dari kotoran yang menempel, karena dapat mengurangi kemampuan semen untuk merekat dengan baik. Jika Anda memiliki dinding bata ringan atau beton dengan permukaan yang halus, sebaiknya buat goresan kasar terlebih dahulu agar plesteran tembok dapat melekat dengan lebih kuat. Dengan melakukan langkah ini, Anda dapat memastikan hasil akhir yang rapi dan tahan lama.
3. Buat Panduan Ketebalan Dan Pembatas
Buatlah panduan ketebalan dan pembatasan tembok agar permukaan dinding terlihat rata. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan paku dan benang yang diulang setiap jarak satu hingga satu setengah meter. Dengan demikian, Anda dapat memastikan ketebalan tembok secara merata di seluruh area, sehingga permukaan dinding yang dihasilkan akan terlihat rapi dan proporsional. Pastikan juga untuk mengukur ketebalan tembok secara akurat sebelum memulai pekerjaan, agar hasil akhir dapat sesuai dengan yang diharapkan.
4. Buat Bahan Plester
Untuk membuat plesteran yang berkualitas, diperlukan campuran semen dan pasir dalam perbandingan tertentu. Biasanya, perbandingan yang sering digunakan adalah 1 : 3 sampai 1 : 5. Namun, penting untuk memastikan bahwa bahan plesteran yang digunakan bebas dari kotoran dan partikel-partikel besar atau menggumpal.
Untuk menghindari kehadiran partikel besar dalam bahan plesteran, langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan menyaring pasir terlebih dahulu agar halus. Selain itu, konsistensi plesteran juga harus diperhatikan agar tidak terlalu encer atau kering. Hal ini sangat penting untuk memastikan kekuatan rekatnya ketika diterapkan pada permukaan yang akan dipasangi plesteran.
Jangan lupa untuk selalu memperhatikan detail saat membuat plesteran. Dengan memperhatikan setiap tahapnya, hasil plesteran yang dihasilkan akan semakin berkualitas dan tahan lama.
5. Buat Kepala Plesteran
Sangatlah penting untuk membuat kepala plesteran dengan sempurna pada tahap awal, karena ini akan menjadi acuan untuk menentukan ketebalan selanjutnya. Proses pembuatan kepala plesteran harus dilakukan dengan teliti, dengan menentukan ketebalan sekitar 1,5 – 3 cm, setelah dinding yang akan diplester sudah disiram air secukupnya. Jangan lupa, jika Anda menggunakan tangan kiri, letakkan kepala plesteran di sebelah kanan, dan sebaliknya. Dengan melakukan tahap awal ini dengan baik, hasil plesteran pada dinding akan lebih maksimal dan terlihat rapi.
6. Manfaatkan Sistem Tumpang Lapis
Anda ingin melakukan perbaikan dinding yang mengelupas? Cobalah menggunakan sistem tumpang lapis! Caranya cukup mudah, pertama-tama tempelkan adonan plester pada bagian yang kosong, lalu lemparkan adonan plester ke bagian yang masih utuh. Setelah itu, ratakan adonan plester menggunakan mistar kayu yang lurus dengan panduan kepala plester. Hasilnya akan terlihat rata dan mulus.
Namun, jangan lupa untuk memilih waktu yang tepat ketika melakukan pekerjaan ini. Hindari melakukan pekerjaan saat matahari sedang terik-teriknya, karena semen akan cepat kering dan menghambat proses pekerjaan.
Jadi, sebaiknya lakukan saat cuaca sedang cerah atau ketika matahari terbenam. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan tampilan dinding yang cantik. Untuk memperkuat bangunan yang Anda miliki, kalian bisa menggunakan Semen instan yang saat ini sangat sering digunakan oleh tukang bangunan karena memiliki nilai plus dibandingkan dengan semen pada umumnya.
Baca Juga: Ide Kemasan Produk: Tips Meningkatkan Penjualan Produk